Pengaruh Alat Bantu Konseling “Sukses Ber-KB” Terhadap Pengetahuan Akseptor Kontrasepsi Oral di Apotek Kota Malang.

Penggunan kontrasepsi oral memerlukan petunjuk khusus, sehingga apoteker sebagai salah satu penyedia layanan kesehatan harus memberikan konseling kepada klien tentang penggunaan kontrasepsi oral yang benar agar dapat berhasil dalam program keluarga berencana. Apoteker juga harus menjelaskan apa yang harus dilakukan apabila klien lupa minum pil dan menjelaskan tentang efek samping karena efek samping adalah alasan yang paling umum untuk penghentian kontrasepsi oral kombinasi. Oleh karena itu, konseling merupakan bagian penting dari pelayanan KB. Agar konseling menjadi lebih efektif, digunakan alat bantu konseling berupa aplikasi komputer “Sukses Ber-KB”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat bantu konseling “Sukses Ber-KB” terhadap pengetahuan akseptor kontrasepsi oral di apotek kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian pre-eksperimental berjenis one group pretest posttest design dengan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel Apotek dilakukan secara stratified random sampling berdasarkan 5 kecamatan di kota Malang, sedangkan pengambilan sampel akseptor dengan metode purposive sampling dan didapatkan 106 akseptor kontrasepsi oral kombinasi. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Wilxocon menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti bahwa terdapat perbedaan skor pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi oral kombinasi sebelum dan sesudah konseling “Sukses Ber-KB”. Dari 106 responden, positive ranks sebanyak 105 responden yang berarti skor sesudah konseling lebih besar dibandingkan skor sebelum konseling dan ties sebanyak 1 responden yang berarti skor sesudah dan sebelum konseling yang sama. Sehingga dapat didapatkan kesimpulan bahwa konseling menggunakan alat bantu konseling “Sukses Ber-KB” berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan akseptor kontrasepsi oral kombinasi